Sistem mikrogrid dan sistem pembangkit listrik fotovoltaik off-grid adalah dua struktur jaringan berbeda yang memiliki fitur dan aplikasi uniknya masing-masing.
Sistem microgrid adalah konsep pasokan listrik yang berbeda dari sistem jaringan listrik besar tradisional. Ini adalah jaringan yang terdiri dari beberapa sistem penyimpanan energi terdistribusi dan beban terkaitnya, yang terhubung ke jaringan listrik konvensional melalui sakelar. Sistem ini mampu melakukan pengendalian, perlindungan, dan pengelolaan mandiri, beroperasi baik dalam hubungannya dengan jaringan listrik eksternal atau secara terpisah. Peralatan inti dalam sistem mikrogrid mencakup sistem pasokan listrik dan penyimpanan energi terdistribusi, seperti inverter yang terhubung ke jaringan fotovoltaik, inverter yang terhubung ke jaringan tenaga angin, mesin diesel, PCS, dan BMS. Sistem ini lebih kompleks dan memerlukan lebih banyak sumber daya terdistribusi dibandingkan dengan sistem penyimpanan energi terdistribusi lainnya.
Di sisi lain, sistem pembangkit listrik fotovoltaik off-grid, juga dikenal sebagai sistem pembangkit listrik fotovoltaik independen, sebagian besar terdiri dari komponen PV, pengontrol pengisian DC/AC, inverter off-grid, dan beban. Ini menyediakan catu daya independen dan fungsi penyimpanan energi independen. Sistem ini paling sering digunakan di wilayah yang jauh dari jaringan listrik besar, seperti gurun, pantai, dan pulau. Inverter off-grid pada sistem ini hanya dapat beroperasi dalam keadaan inverter dan tidak dapat dihubungkan ke jaringan listrik besar. Hal ini memerlukan perawatan rutin, terutama pada baterai.
Meskipun kedua sistem catu daya memiliki karakteristik catu daya independen dan memerlukan sistem penyimpanan energi, terdapat beberapa perbedaan utama di antara keduanya. Sistem microgrid merupakan sistem EMS aktif yang dapat dihubungkan ke jaringan listrik besar, sedangkan sistem pembangkit listrik fotovoltaik off-grid merupakan sistem pasif yang tidak dapat dihubungkan ke jaringan listrik besar. Sistem mikrogrid lebih kompleks dan memerlukan konfigurasi beberapa sumber daya terdistribusi, sedangkan sistem off-grid hanya memerlukan pengontrol dan inverter off-grid. Selain itu, sistem penyimpanan energi dalam sistem mikrogrid adalah inverter yang beroperasi empat kuadran, sehingga memungkinkan terjadinya aliran energi dua arah, sedangkan pada sistem off-grid, merupakan konverter satu fasa yang tidak dapat mencapai aliran energi dua arah. aliran energi untuk EMS.
Penerapan praktis sistem ini bergantung pada persyaratan dan ketentuan tertentu. Jika penerapannya dilakukan di daerah terpencil seperti Gurun Gobi atau pantai, di mana pemeliharaan manual sering tidak diperlukan, maka sistem pembangkit listrik fotovoltaik off-grid cocok digunakan. Sistem ini dapat beroperasi secara mandiri tanpa memerlukan campur tangan manusia, dengan perawatan rutin yang difokuskan pada baterai. Namun, jika aplikasi berlokasi dekat dengan jaringan listrik besar dan memerlukan pemeliharaan manual yang sering serta penjadwalan yang ketat, sistem microgrid lebih cocok. Hal ini karena peralihan berbagai sumber daya yang didistribusikan dan penjadwalan status pengoperasian memerlukan tenaga kerja manual atau bahkan pemantauan sistem EMS.
Kesimpulannya, sistem mikrogrid dan sistem pembangkit listrik fotovoltaik off-grid adalah dua struktur jaringan berbeda dengan fitur dan aplikasi berbeda. Sistem microgrid lebih kompleks, mampu dihubungkan ke jaringan listrik yang besar, dan memerlukan sumber listrik yang lebih terdistribusi. Di sisi lain, sistem off-grid terutama digunakan di daerah terpencil dan tidak dapat dihubungkan ke jaringan listrik yang besar. Pilihan antara sistem ini bergantung pada persyaratan dan kondisi tertentu, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebutuhan pemeliharaan dan kedekatan dengan jaringan listrik besar untuk EMS.
Produk-produk terkait:
Self-Cooling-PW-164 Kabinet Penyimpanan Energi Terdistribusi Luar Ruangan- Tipe Daya
Akan dihapus jika melanggar
Situs web referensi: https://www.elecfans.com/